Top Kehilangan Quotes

Browse top 41 famous quotes and sayings about Kehilangan by most favorite authors.

Favorite Kehilangan Quotes

1. "Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebaiknya kita jangan terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yg harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha Pemilik."
Author: Ahmad Fuadi
2. "Karena saat ini banyak perwira yang ora merwirani lagi. Yang saya maksud dengan perwira adalah parawira, yaitu orang-orang yang tidak merasa kehilangan apapun ketika bersikap hormat dan peduli kepada orang lain. Orang-orang yang tidak merasa rendah ketika meninggikan harkat dan martabat orang lain. Mereka adalah orang-orang yang malu ketika merasa dirinya lebih penting daripada orang lain siapapun orang lain itu."
Author: Ahmad Tohari
3. "Semua orang mengalami kehilangan dan suatu saat kita akan menjadi pihak yang harus pergi."
Author: Alvi Syahrin
4. "Namun, ternyata, jika seseorang hanya memikirkan seseorang, bertahun-tahun, dan dari waktu ke waktu mengenai isi hatinya sendiri dengan cinta hanya untuk orang itu saja, maka saat orang itu pergi, kehilangan menjelma menjadi sakit yang tak tertangguhkan, menggeletar sepanjang waktu. (hlm. 238)"
Author: Andrea Hirata
5. "Kemiskinan tak memungkinkan buku-buku dan alat tulis terbeli. Sekolahpun berubah, ia menjadi kehilangan makna."
Author: Arif Saifudin Yudistira
6. "Kehilangan adalah pahit yang tak pernah dikecap lidah."
Author: Avianti Armand
7. "Sesungguhnya, kita telah lama jadi penghuni "waktu", sementara rumah telah menjelma menjadi sekadar "ruang transit". Rumah kehilangan batas definitifnya dan menjadi sangat elastis. Kita punya ruang duduk di kafe-kafe berinternet, tidur di jalan-jalan dalam perjalanan pulang dan pergi ke kantor, menerima tamu di lobi-lobi hotel berbintang, makan malam di restoran-restoran yang berganti setiap kali."
Author: Avianti Armand
8. "Tapi sebetulnya, kita mampu hidup seperti amuba, membelah diri tanpa kehilangan secuil pun dari apa yang kita punyai. Cobalah menatap lagi dirimu di cermin ketika kamu melepaskan pasanganmu. Kamu tetap perempuan yang sama, dengan diri yang sedikit lebih berbeda, tapi tetap cantik."
Author: Clara Ng
9. "Pertanyaannya sekarang adalah mana yang lebih menyakitkan, mereka yang memiliki kenangan lalu kehilangan atau mereka yang kehilangan tanpa memiliki kenangan?"
Author: Devania Annesya
10. "Kini dia berusaha menerjemahkan cinta ke arah yang berbeda. Cinta yang mendahulukan kebahagiaan orang yang dikasihi, bukan cinta yang semata ingin memiliki. Sekalipun untuk itu, dia harus membayarnya dengan kesepian dan rasa kehilangan sepanjang hidupnya."
Author: Dian Nafi
11. "Di depan multazam, aku luruh bersimpuh. Semua peristiwa, kehilangan dan godaan itu kubawa ke haromain, tanah suci."
Author: Dian Nafi
12. "Mungkin kau kehilangan sosok yang berharga bagimu, tapi itu bukan berarti kau tidak bisa bahagia lagi. Seperti kaulihat di luar sana, bisa saja hujan salju terus menerus sepanjang hari, tapi tidak akan selamanya kita akan dihadapkan pada hujan salju. Musim akanberganti, begitu juga hidupmu. Ya, Hyung tahu, hidup kita tampak sangat kacau sekarang, tapi akan selalu ada jalan untuk melewati semuanya. Bisa jadi kita terluka lebih lama dari yang kita inginkan, tapi Tuhan akan selalu membantu kita mencari jalan untuk bertahan."
Author: Ida R. Yulia
13. "Menyendiri terkadang lebih baik daripada membaur dan kehilangan jati diri."
Author: Innasafa
14. "Bukankah aku pernah bilang padamu? Lebih baik aku kehilangan segalanya daripada harus kehilangan dirimu."
Author: Irin Sintriana
15. "Kehilangan itu bisa datang tiba-tiba. Kapan saja. Kehilangan itu, menggetarkan hidup."
Author: Iwan Setyawan
16. "Selama ini kulihat hidup semakin rumit. Banyak orang tega membunuh hati nurani dengan tangan mereka sendiri. Kusaksikan tangan-tangan politik semakin kotor, meraih kemenangan demi kepentingan sendiri. Pemimpin saling berebut nasi. Pemimpin yang bahkan tak bisa memimpin hidup mereka sendiri. Lumpur menggenangi ratusan rumah, mesjid, sekolah, warung nasi, juga kenangan. Lumpur panas yang tumpah karena uang dan ketidakpedulian. Bahkan ada juga yang membunuh dengan mengatasnamakan agama. Beberapa orang dilarang beribadah di tempat ibadah mereka sendiri. Di mana ada proyek sosial, di sana cenderung ada penipuan. Banyak orang kehilangan hati mereka sendiri. Keluarga merindukan kehangatan."
Author: Iwan Setyawan
17. "Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan.Tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya."
Author: Joseph Addison
18. "Ketika kau memiliki firasat buruk tentang kehilangan orang yang paling berharga, kau akan mencoba untuk tidak mempercayainya. Tetapi jika kelak firasat itu semakin nyata, kau akan melakukan apa pun untuk menjaga orang yang paling berharga itu. Sekalipun akhirnya kau tetap kehilangannya!"
Author: K.A.Z. Violin
19. "Dan selama perjalanannya itu, ia jadi tahu- bahwa hati yang paling rapuh sekalipun dapat belajar menyayangi, kehilangan, dan menyanyangi lagi"
Author: Kate DiCamillo
20. "Suami dan istri tak harus serta merta sahabat. Cinta adalah cinta, bukan pengorbanan. Perasaan adalah untuk ditolak atau dibunuh, tidak untuk dilekaskan, apalagi untuk dibiarkan mengalir. Lagipula, begitu Ibu mengikatkan diri pada Bapak, ia menunggu kapan seseorang tak hanya menggunakan perasaan, tapi juga otaknya. Ia tak pernah sekalipun, dalam proses ini, kehilangan kesabarannya. Lalu ia memilih."
Author: Laksmi Pamuntjak
21. "Aku tak ingin berakhir seperti mereka, saling mencintai. Lantas kehilangan dan kini mereka hanya mengenang dan merenung dari jauh."
Author: Leila S. Chudori
22. "Kehilangan itu seharusnya terasa membahagiakan. karena setelah kehilangan, barulah terasa betapa besar cinta itu ada di sana. suffering from loss should have been bringing happiness because true blue of love is really shown up from behind of it."
Author: Neo Wasiman
23. "Ketika kesenangan berganti dengan kehilangan, kita baru sadar kalau apa yang kita miliki terlalu berharga untuk ditukar dengan apa pun."
Author: Robin Wijaya
24. "Kita kadang merasa lebih benar, lebih baik, lebih tinggi, dan lebih suci dibanding mereka yang kita nasehati.Hanya mengingatkan kembali kepada diri ini: jika kau merasa besar, periksa hatimu. Mungkin ia sedang bengkak.Jika kau merasa suci, periksa jiwamu. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani.Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pajakan.Jika kau merasa wangi, priksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu YANG HANGUS DIBAKAR RIYA'."
Author: Salim Akhukum Fillah
25. "Tak ada yang lebih menakutkan, daripada kehilangan keberanian"
Author: Shabrina Ws
26. "Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita"
Author: Soe Hok Gie
27. "Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak'kan pernah kehilangan apa-apa"
Author: Soe Hok Gie
28. "Tidak perlu. Mimpi-mimpi burukku biasanya tentang kehilangan dirimu," kata Peeta. "Aku baik-baik saja setelah aku sadar kau ada di sini." (Catching Fire, hal.100)"
Author: Suzanne Collins
29. "Jika kisahmu diulang seribu tahun setelah kepergianmu, maka mereka yang mencintaimu akan merasakan kehilangan yang sama dengan para sahabat yang menyaksikan hari terakhirmu, wahai Lelaki yang Cintanya Tak Pernah Berakhir. Mereka membaca kisahmu, ikut tersenyum bersamamu, bersedih karena penderitaanmu, membuncah bangga oleh keberhasilanmu, dan berair mata ketika mendengar berita kepergiamnmu. Seolah engkau kemarin ada di sisi, dan esok tiada lagi. (Muhammad - Para Pengeja Hujan)"
Author: Tasaro G.K.
30. "Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha Suci Engkau yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tarian penghambaan yang sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau.Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan...perasaan memiliki...perasaan mencintai...Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami. Mengapa?"
Author: Tere Liye
31. "Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat, hebat sekali benda bernama perasaan itu, dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang"
Author: Tere Liye
32. "NOSTALGI = TRANSENDENSINostalgi sama dengan transendensi betul, ini permainan kata lagi-lagi kata asing tapi apa sih yang tidak asing tapi itu hanya ilusi kembali pada nostalgi berarti kehilangan yang dulu-dulu dibayangkan hanya tidak mencekam lagi, karena lembut dengan ironi saat kini yang berkilas balik siapa tahu nanti … kini — dulu — nanti, teratasi bukankah itu transendensi?"
Author: Toeti Heraty
33. "Sepertinya kita memang terlalu sibuk belajar mencintai, sampai lupa bagaimana caranya mengatasi kehilangan"-Bintang Bunting"
Author: Valiant Budi
34. "Ketiadaan budaya ilmu bersepadu dalam tamadun hari ini telah mengakibatkan peluasan bencana kehilangan adab. Kebiadaban ini telah melahirkan banyak kerosakan dalam pemikiran dan akhlak manusia serta alam tabii. Dalam pemikiran dan akhlak, kejahilan atau kebebalan dan kemalasan intelektual dikaitkan (sebagai alasan) dengan pengkhususan; kedayusan moral disebut sebagai toleransi dan kesederhanaan; pembaziran dimaknakan dengan rekreasi atau mempertahankan kedudukan; korupsi akhlak dan ekonomi atau kedua-duanya sekali dimaafkan sebagai lumrah kehidupan moden; dan penjahanaman alam sekitar disebut sebagai harga tabii kemajuan."
Author: Wan Mohd Nor Wan Daud
35. "Apakah harus kukumpulkan setiap kepingan kehilangan untukmu? Agar kau tahu. Kepergianmu menyimpan kepingan-kepingan kehilangan untukku, Petualang."
Author: Widyawati Oktavia
36. "Cinta bukanlah sesuatu yang rumit, hanya sesuatu yang membuatmu tenang—membuatmu nyaman. Dan, yang terpenting, membuatmu tak kehilangan harapan."
Author: Widyawati Oktavia
37. "Bagiku, kepergian tak pernah menyimpan kehilangan, Rayina. Tak pernah ada. Kepergian hanya menyimpan langkah bersamanya. Dan, memang selalu begitu. Aku bukan peminat kehilangan."
Author: Widyawati Oktavia
38. "Kau tahu apa artinya kehilangan? yakinlah, kau tak akan pernah benar-benar tahu sampai kau sendiri mengalaminya"
Author: Windhy Puspitadewi
39. "Lucu, terkadang manusia tidak menyadari apa yang sesungguhnya mereka inginkan sebelum benar-benar kehilangan."
Author: Windry Ramadhina
40. "Kompromi tidak akan membunuhmu, Mahoni. Kau tidak akan kehilangan jati dirimu hanya gara-gara mendesain kolam dengan pancuran air bertingkat.''Ya, aku tahu.''Sebaliknya kau bisa mewujudkan impian seseorang dengan kompromi. Itu sesuatu yang kita lakukan setiap saat tanpa sadar. Di rumah. Dengan keluarga kita.''Aku tidak punya keluarga, ingat?'Simon - Mahoni"
Author: Windry Ramadhina
41. "Rasa kehilangan itu wajar. Tapi percaya deh, semuanya akan baik-baik aja. Suatu hari, lo akan bangun dan nggak merasakan apa-apa. Semua beban dari masa lalu lo, rasa sedih ini, puff! hilang begitu saja. Dan saat itu, lo akan lebih ikhlas menjalani semuanya, karena lo udah menerima bahwa kenyataan nggak bisa diubah."
Author: Winna Efendi

Kehilangan Quotes Pictures

Quotes About Kehilangan
Quotes About Kehilangan
Quotes About Kehilangan

Today's Quote

Manfred used to be a flock of pigeons -- literally, his exocortex dispersed among a passel of bird brains, pecking at brightly colored facts, shitting semidigested conclusions. Being human again feels inexplicably odd. (331)"
Author: Charles Stross

Famous Authors

Popular Topics