Top Perasaan Quotes

Browse top 78 famous quotes and sayings about Perasaan by most favorite authors.

Favorite Perasaan Quotes

1. "Sahabat yang baik adalah bila dia hanya datang dan duduk di sebelah kita, tanpa kata apa-apa. Dan kemudian, kita tinggalkannya dengan perasaan seolah-olah telah bercakap lama dengannya."
Author: Aifa Batrisya
2. "Setiap manusia mempunya tiga kepribadian.Kepribadian yang diperlihatkannya kepada orang lain,Kepribadian yang dimilikinya, dan kepribadian yang menurut perasaannya dia miliki."
Author: Alphonse Karr
3. "Sekarang, aku belajar satu hal; aku tidak perlu pergi jauh-jauh untuk menemukan apa yang aku cari. Karena orang yang kucari selama ini sudah berdiri setia di sampingku, menanti kepastian, tapi aku sempat tidak menyadarinya. Aku menyayangimu, dan perasaan ini jauh lebih kuat dari cinta."
Author: Alvi Syahrin
4. "Jujur terhadap perasaan memang melegakan. Membawa perasaan damai di tengah kepelikan jiwa. Andai saja semua orang dapat jujur terhadap perasaannya masing-masing..."
Author: Anastasia Ervina
5. "Mereka tak punya kemampuan menghapus cinta dan birahi. Mereka hanya bisa mencoba berdamai dengan perasaan itu dalam diri masing-masing"
Author: Ayu Utami
6. "Perasaanku tidak lebih penting daripada perasaanmu."
Author: Desi Puspitasari
7. "Belajarlah untuk sedikit relaks. Apa yang kamu sebut perasaan picisan itu bisa jadi hanya rasa takutmu saja. Yang lahir dari kekecewaan atau ketidaknyamanan pengalaman pada masa lalu. Cobalah untuk tidak terlalu tegang dan serius. Bisa jadi sesuatu yang bernama perasaan suka atau jatuh cinta kembali itu akan menarik bila kamu sedikit relaks."
Author: Desi Puspitasari
8. "Aku tidak tahu betapa sakitnya perasaanmu saat itu, saat kau tahu... aku memutuskan untuk melupakanmu."
Author: Devania Annesya
9. "Menulis fiksi adalah menuangkan perasaan dan semangat hidup dalam untaian kata-kata di atas kertas-sebuah usaha tanpa akhir untuk mendapatkan makna-makna yang berbeda"
Author: Erskine Caldwell
10. "Semoga Tuhan mendekatkan semua rahasia perasaan pada jawabannya."
Author: Fahd Djibran
11. "Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji."
Author: Hamka
12. "Pada saat kita bertemu lagi nanti, kalau perasaanmu masih belum berubah, kalau kau masih merasa sulit percaya padaku, kalau kau tidak mau melihatku lagi, tidak mau berurusan denganku lagi, kau hanya perlu mengatakannya dan aku akan menuruti apapun yg kau katakan." (Spring in London)"
Author: Ilana Tan
13. "Sebenarnya aku tidak bermaksud menghindarimu. Aku hanya berusaha menghindari perasaanku sendiri dengan menghindarimu (Mia)"
Author: Ilana Tan
14. "Jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan"
Author: Joko Pinurbo
15. "Aku terkesima betapa dunia adalah sebuah tempat yang indah. Sekali lagi aku mendapatkan perasaan euphoria terhadap segala sesuatu di sekitar diriku. Siapakah kita ini, yang selalu hidup di sini? Setiap orang di pelataran itu seperti sebuah harta karun hidup yang penuh dengan pikiran dan kenangan, impian dan keinginan. Aku terkurung di dalam kehidupan kecilku sendiri di bumi ini, tapi itu pun berlaku pada setiap orang lain di pelataran ini."
Author: Jostein Gaarder
16. "Aku nggak peduli dengan rasa sakit yang aku rasain kemarin. Intinya sampai sekarang perasaanku ke kamu tetap sama."
Author: Laili Muttamimah
17. "Kau tak boleh menyeret-nyeret nasib dan perasaan orang hingga hati orang itu tercecer ke mana-mana. Kau harus berani memilih dengan segala risikonya."
Author: Leila S. Chudori
18. "Mungkin pada akhirnya ini adalah jalan untuk menciptakan dunia tanpamudaya magis darimu perlahan memudarsemuanya akan menjadi biasa dan mungkin akan lenyap tak berbekasdi mulai dari tatapan.. tak lagi mampu merona hatikukemudian senyuman.. tak lagi terbayang saat ku jemput malamkujuga baumu.. tak lagi memerbak anggunmunamunsemua itu bukan akhir, juga bukan sebuah permulaanakhir penutup kisah antara kau dan akupun permulaan hidupku yang tidak ada lagi kamu di situhanya sebuah permainan takdirtega membolak balik perasaan kalbukuyang kali ini sesaat buatku normalyang tanpa terkira kembali jerumuskan aku dalam pedih"
Author: Majdy
19. "Di sebuah hari di bulan januarisudah lama sekali.. saya mencoba tidak lagi menyinggung ini padamutentag perasaanku yang tak pernah sampai..tentang hatiku yang tak pernah bisa beranjak darimutentang cintakunamun, kali ini..aku ternyata lelah sembunyiuntuk sesaat tak kuasa untuk meluapkankanpenuh harap, kau sudi membaca, memahaminya..telah lama kucoba melangkah maju, tak ingin lagi menengok ke belekangnamun slalu saja, hatiku selalu berhasil menuntunnya kembalikamu pasti sudah sadar, jatuh cinta bukanlah pengalaman pertama bagikuharusnya kutelah terbiasa melupakan, harusnya patah hati bisa kulalui dengan mudahtapi ntah mengapa, denganmu, semua berbeda..."
Author: Majdy
20. "Air sungai tetap murni karena dia bergerak. Bila terperangkap, air akan mati. Karena itu, air harus selalu beredar. Jadi, bila emosi Anda mengalir ke seluruh tubuh, Anda merasakan perasaan gembira dan Anda bergerak menuju sehat secara fisik.Bergerak, berubah, mengalir - inilah sebenarnya hidup."
Author: Masaru Emoto
21. "Yah, begitulah wanita," ucap Dan. Aku dapat merasakan datangnya salah satu pidato Dan tentang dunia. "Mereka percaya di dalam tiap bajingan tak berperasaan ada anak kecil yang butuh dicintai. tapi teori mereka gagal..." ia melotot lagi ke arah Greg... "karena yang tidak mereka mengerti adalah ada tipe-tipe bajingan tak berperasaan tertentu yang kalau dibelah dua akan muncul banyak bajingan tak berperasaan dari dalamnya."
Author: MG
22. "Relieved itu datangnya dari otak tapi perasaan itu dari hati. Walaupun otak kamu bilang itu adalah hal yang melegakan, tapi perasaan sakit itu belum tentu hilang."
Author: Nina Ardianti
23. "Sukarnya menjadi seorang anak. membantah dikata tidak mendengar, mengiyakan sahaja hati juga yang parah. di mana mahu diluah resah yang terkumpul, kemana mahu dialirkan jiwa yang sedang luka. kini baru dia sedar betapa payahnya untuk menjaga perasaan."
Author: Norhayati Berahim
24. "Aku tak suka pada priayi. Gedung-gedung berdinding batu itu neraka. Neraka. Neraka tanpa perasaan. Tak ada orang mau dengarkan tangisnya. Kalau anak itu besar kelak, dia pun takkan dengarkan keluh-kesah ibunya. Dia akan perintah dan perlakukan aku seperti orang dusun, seperti abdi. Dia perlakukan aku seperti bapaknya memperlakukan aku kini dan selama ini. Tapi lindungilah dia. Dia anakku yang tak mengenal emaknya, tak kenal lagi air susu emaknya."
Author: Pramoedya Ananta Toer
25. "Bagaimanapun baik yang telah kalian peroleh dari kehidupan ini, masih ada saja yang kalian rasa kurang. Yang berada dalam kekurangan ingin terbebas dari kekurangan itu, ingin mendapatkan kemakmuran yang melimpah. Yang telah berada dalam kecukupan ingin lebih cukup lagi. Dari perasaan kurang itu, dari keinginan mendapatkan yang lebih baik itu, timbullah impian. Dan impian itu bisa menjadi padat, menjadi cita-cita. Dan cita-cita itu menjadi pola yang menjadi dasar dan petunjuk dari perbuatan."
Author: Pramoedya Ananta Toer
26. "Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana"
Author: Pramoedya Ananta Toer
27. "Di zaman edan ini, siapa yang tidak frustrasi? Kalau kamu ikutkan perasaanmu, kamu akan gila. Tetapi, semua orang memang sudah gila. Kamu tidak akan menjadi istimewa karena menjadi gila."
Author: Putu Wijaya
28. "Tak ada yang tahu perasaan apa yang disimpan dalam hati seseorang, mungkin itu sebabnya kita sering menebak dan berharap."
Author: Robin Wijaya
29. "Waktu tak pernah melenyapkan perasaan. Ia hanya menyekapnya di dalam ruang. Menunggu saat yang tepat untuk kembali."
Author: Robin Wijaya
30. "Bukankah cinta tak pernah berdiri sendiri? Selalu ada dua orang yang tinggal di dalamnya. Sama-sama mencintai, mencintai dan membenci, atau saling membenci. Semuanya adalah bentuk perasaan yang mewakili cinta dua orang."
Author: Robin Wijaya
31. "Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik ketaatan.. Meloncati rasa suka dan tidak suka.. Melampaui batas cinta dan benci.. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi.. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat.. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan-perasaan terkibas.. Tapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Alloh lebih tahu tentang kita.."
Author: Salim Akhukum Fillah
32. "Apalah yang bisa pasti dari perasaan manusia?"
Author: Seno Gumira Ajidarma
33. "Berilah kekuatan sekuat baja, untuk menghadapi dunia ini,untuk melayani dunia iniberilah kesabaran seluas angkasa, untuk mengatasi siksaan ini,untuk melupakan derita iniberilah kemauan sekuat garuda, untuk melawan kekejaman ini,untuk menolak penindasan iniberilah perasaan selembut sutera, untuk menjaga peradaban ini,untuk mempertahankan kemanusiaan ini"
Author: Subagio Sastrowardoyo
34. "Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gilau kepala ikan, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita bersarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan gulai kepala ikan."
Author: Tere Liye
35. "Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan."
Author: Tere Liye
36. "Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha Suci Engkau yang telah menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tarian penghambaan yang sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain Engkau.Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan bongkah yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan...perasaan memiliki...perasaan mencintai...Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami. Mengapa?"
Author: Tere Liye
37. "Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan."
Author: Tere Liye
38. "Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatNya.Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku."
Author: Tere Liye
39. "Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian disekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta."
Author: Tere Liye
40. "Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat, hebat sekali benda bernama perasaan itu, dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang"
Author: Tere Liye
41. "Jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai kesempatan baru. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang."
Author: Tere Liye
42. "Cinta bukan sekedar memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta adalah harga diri. cinta adalah rasionalitas sempurna.Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang"
Author: Tere Liye
43. "Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat merasa sepi di tengah keramaian, ramai di tengah kesepian."
Author: Tere Liye
44. "Apakah cinta sejati itu? Apakah ia sebentuk perasaan yang tidak bisa dibagi lagi? Apakah ia sejenis kata akhir sebuah perasaan? Tidak akan bercabang? Tidak akan membelah diri lagi? Titik? Penghabisan? Bukankah lazim seseorang jatuh cinta lagi padahal sebelumya sudah berjuta kali bilang ke pasangan - pasangan lamanya, "Ia adalah cinta sejatiku!"
Author: Tere Liye
45. "Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada seseorang?Tentu saja boleh. Tapi jika kita belum siap untuk mengikatkan diri dalam hubungan yang serius, ikatan yang bahkan oleh negara pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes air hujan saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring, pada cicak di langit-langit kamar saat sendirian dan tak tahan lagi hingga boleh jadi menangis.Dan jangan lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang maha menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik. Semua kehati2an, menghindari hal-hal yang dibenci, akan membawa kita pada kesempatan terbaik. Semoga."
Author: Tere Liye
46. "Ah, tidak ada yang lebih indah dibanding masa muda. Ketika kau bisa berlari secepat yang kau mau, bisa merasakan perasaan sedalam yang kau inginkan, tanpa takut terkena penyakit atas semua itu."
Author: Tere Liye
47. "Keadaan universiti-universiti di negara-negara Islam yang mengajar agama dan tamadun Islam telah menjadi amat lemah kerana ketiadaan koleksi perpustakaan yang lengkap, program akademik kukuh, penyeliaan serius dan bersifat terlalu berpihak kepada politik. Segelintir institusi pengajian tinggi yang baik, dirosakkan oleh perasaan hasad, dengki dan fikiran sempit."
Author: Wan Mohd Nor Wan Daud
48. "Aku tidak ingin hubungan kami berakhir meninggalkan rasa benci. Aku ingin percaya bahwa kami memang pernah memiliki sesuatu, bahwa perasaannya kepadaku sungguh-sungguh. Dengan begitu, yang akan tersisa nanti untukku adalah kenangan manis."
Author: Windry Ramadhina
49. "Mahoni : "Bagaimana kalau ketika itu semua sudah berubah? Antara kita."Simon : "Memangnya, menurutmu siapa di antara kita yang akan berubah?"Mahoni : "Entahlah. Kita berdua sama2 bisa berubah. Bagaimana kalau perasaanku tidak sama lagi saat kau pulang?"Simon : "Tidak masalah, aku akan membuatmu tergila-gila kepadaku lagi"Mahoni : "Oke lucu, bagaimana kalau kau yang berubah?"Simon : "Berarti kau yang harus mengejarku"Mahoni : "Lalu, apa yang harus kulakukan kalau kita berdua tidak saling menginginkan lagi?"
Author: Windry Ramadhina
50. "Terkadang aku berharap dapat membaca hati orang. Melongok ke dalam sanubari mereka, membaca apa yang tertulis disana. Menghirup dalam - dalam keraguan mereka, mengecap asa yang tidak diucapkan, dan menggali alasan di setiap debar perasaan mereka..."
Author: Winna Efendi

Perasaan Quotes Pictures

Quotes About Perasaan
Quotes About Perasaan
Quotes About Perasaan

Today's Quote

Your opinion of your mental capacity may be great, but if your idea of intelligence is crude, your intelligence-producing thought will also be crude, and can produce only crude intelligence. It is therefore evident that to simply think that you are brilliant will not produce brilliancy, unless your understanding of brilliancy is made larger, higher and finer. …. When your thinking is brilliant, you will be brilliant, but if your thinking is not brilliant you will not be brilliant, no matter how brilliant you may think you are."
Author: Christian D. Larson

Famous Authors

Popular Topics